LAMAN FAISAL YUSRA

PIA-SEMILOKA_resize

4 Peran PIA di Anak Perusahaan: Sinergi dalam Harmoni

Jakarta – 19 Agustus 2019, Fungsi Pertamina Internal Audit (PIA) besama Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Direksi AP PT Patra Niaga, berkumpul bersama dalam forum alignment dalam upaya peningkatan sinergi 4 peran PIA (assurance provider, insight generator, problem solver dan trusted advisor) dengan seluruh jajaran PT Pertamina Patra Niaga.

Nina Sulistyowati selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, saat membuka acara sangat terkesan atas kunjungan resmi dari Fungsi PIA. Acara yang berlangsung di Pertamina Patra Niaga dihadiri oleh seluruh Kepala Division Head, Manager terkait dan seluruh Direksi Anak Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga (PT PPN). Pada acara tersebut, beliau menyampaikan bahwa PT Pertamina Patra Niaga siap menerima arahan, masukan dari Tim Internal Audit PT Pertamina.

Selain itu Nina bepesan kepada seluruh pekerja PT PPN untuk bertanggung jawab dalam menjalankan seluruh kepercayaan yang telah diberikan oleh perusahaan dan tetap mengacu kepada tata nilai 6C, compliance, integritas yang berada di lingkungan PT PPN. Melihat tantangan yang akan dihadapi kedepannya, Nina berharap pasca pertemuan ini dapat semakin meyakinkan PT PPN yakin bahwa internal audit tidak hanya melakukan proses audit, tetapi juga menjadi trusted advisor yaitu menjadi partner kerja sama dalam mencapai tujuan perusahaan.

Faisal Yusra, Chief Audit Executive menyampaikan bahwa PIA telah berkomitmen dalam melakukan gerakan, bahwa setiap ada pergantian/Direksi Anak Perusahaan (AP) baru menjabat, PIA akan menyampaikan PETA AP dari kaca mata PIA. Pada kunjungan kali ini, Faisal Yusra cukup terkesan dengan PT PPN karena saat acara ini diselenggarakan, seluruh jajaran Direksi dan Manajemen seluruhnya hadir mengikuti acara ini. Hal ini menunjukan bahwa PT PPN siap bersinergi dan sejalan dalam harmoni bersama Fungsi PIA. Faisal Yusra berharap dalam beberapa tahun kedepan secara teknomik legal PT PPN dapat menjadi garda trading arm Pertamina terbesar tidak hanya di dalam negeri tapi hingga menjadi world class company.

PIA kedepannya akan menjadi strategic partner melalui aktualisasi 3 peran baru lainnya, karena pada awalnya Fungsi PIA hanya menjadi watchdog. Disampaikan juga mengenai peran PIA dalam aspek insight generator, bahwa setiap rekomendasi yang menjadi output atas penugasan PIA dapat memberikan insight yang mengena hingga ke akar permasalahan (root cause).

Kemudian sebagai trusted advisor, PIA akan menjadi garda terdepan sebagai partner dalam pembahasan (diskusi) terhadap setiap permasalahan yang ada di bisnis Pertamina. Dalam hal ini, PIA telah mempersiapkan SDM yang memiliki pemahaman proses bisnis dan pengetahuan proses audit (Auditor Sempurna), kemudian PIA juga telah memetakan SDM berdasarkan expertise yang dimiliki. Saat ini PIA telah memiliki empat bidang keahlian yaitu manajemen proyek, manajemen pengadaan, manajemen serah terima minyak & manajemen sistem tata kerja yang pelaksanaannya telah terselenggara secara rutin melalui Consulting Day (CDAY).

Faisal Yusra, kembali menyampaikan kepada seluruh Jajaran Manajemen di Pertamina Patra Niaga tentang arahan RUPS yang diamanatkan kepada Fungsi PIA, yaitu:

  1. Direksi agar menindaklanjuti secara tuntas hal-hal yang menjadi temuan/saran auditor, baik auditor internal maupun eksternal, atas pemeriksaan yang belum tuntas dan menghindari terjadinya temuan berulang.

  2. Direksi agar meningkatkan peran Audit Executive sebagai fungsi kontrol dan pengawasan agar kegiatan korporasi dapat sejalan dengan prinsip GCG, termasuk kontrol pengawasan kepada Anak Perusahaan.

Kemudian pada kesempatan tersebut disampaikan perihal hasil pemetaan atas beberapa hal yang perlu menjadi perhatian (area of improvement) yang perlu ditindaklanjuti oleh jajaran Manajemen PT PPN, diantaranya:

a. Kelemahan prosedur kerja & organisasi.

b. Perlunya kontrol dalam tahapan pelaksanaan pekerjaan.

c. Masih perlu ditingkatkan dalam hal monitoring dan evaluasi.

d.Serta masih lemahnya internal control dalam tahapan perencanaan project.

Atas empat hal yang menjadi perhatian tersebut di atas, Faisal Yusra menekankan kepada seluruh jajaran Manajemen PT PPN untuk melakukan perbaikan Sistem Tata Kerja (STK) yang telah mengimplementasikan ODCC (Option Double Control Consequences). Kemudian diharapkan PT PPN dapat menerapkan program aksi yang dapat diterapkan melalui gerakan Mitigasi Risiko atas potensi penyimpangan melalui peningkatan internal control, proaktif melalui program interupsi terhadap fraud dan apabila terdapat pelanggaran yang menyangkut fraud pihak manejemen harus memiliki keberanian untuk melakukan aksi amputasi tanpa relaksasi.

Besar harapan apabila sinergi dan harmoni seluruh pihak di Pertamina Patra Niaga dapat berkolaborasi dengan baik dengan Fungsi PIA, maka pencapaian target perusahaan dapat tercapai.

https://www.pertamina.com/Media/File/Energia-35—2-Sept-2019_WEB-IV.pdf

Hot News

TRENDING NEWS

error: Content is protected !!