JAKARTA – Tour of duty dalam bentuk “Proses Mutasi dan/atau Promosi merupakan dinamika yang jamak terjadi dalam sebuah organisasi. “Ini merupakan salah satu bentuk langkah nyata perusahaan dalam melakukan proses pembinaan dan pengembangan Pekerja, yang sepatutnya memberikan Energi serta Motivasi bagi Pekerja dalam meningkatkan performanya sehingga dapat mendorong kinerja Perusahaan menjadi lebih baik dan bukan sebaliknya menjadi Demosi serta membawa efek yang dapat merugikan bagi perusahaan”. Hal ini disampaikan oleh Chief Audit Executive pada 9 Nopember yang lalu dalam kesempatan pengukuhan tour of duty beberapa Pekerja PIA.
Dalam arahan selanjutnya CAE menjelaskan 4 (empat) hal penting yang perlu menjadi perhatian Insan PIA dalam mengemban tugas dan amanah baru dari Perusahaan, yaitu: Pertama, Insan PIA (Pertamina Internal Audit) merupakan 1 (satu) kesatuan unit (united). Meskipun Insan PIA tersebar dan berlokasi di unit bisnis berbeda (Persero, Anak Perusahaan maupun Cucu Perusahaan) harus bisa saling mengenal dan merasa satu bagaikan sebuah keluarga, termasuk memiliki kesamaan dalam penugasannya “melakukan pengawalan terhadap bisnis Perusahaan” . Sehingga diharapkan tidak ada lagi SILO-SILO yang dapat menghambat komunikasi antar entitas dan Auditor dalam rangka mewujudkan efektifitas proses dalam pengelolaan Internal Control Pertamina.
Kedua, perilaku Fraud merupakan kartu mati yang tidak dapat ditolerir sama sekali, dan menjadi fokus CAE dalam mempercepat penanggulangan fraud (anti fraud action). Dalam hal ini, CAE telah membuat rancangan jangka pendek 6 (enam) bulan kedepan dan mempersiapkan blueprint jangka panjang, terhadap penanggulangan fraud di seluruh lini proses bisnis PT Pertamina (Persero). Sebagai wujud perlawanan terhadap fraud Bapak Faisal Yusra selaku CAE telah membuat Jargon sehingga dapat membangun awareness Insan PIA betapa berbahayanya perilaku fraud yaitu dengan 4J (Jangan dekati, Jangan terlibat, Jangan mengambil manfaat dan Jangan tak dilihat).
Ketiga, Melihat volatilitas bisnis Oil & Gas, serta bisnis PT Pertamina Persero yang sangat komplek hal tersebut menjadi dasar pemikiran Direksi dan Jajaran Level Management dalam melakukan proses pembinaan pekerja melalui Restrukturisasi Pengelolaan Sumber Daya Manusia (RPSDM). CAE berharap proses mutasi dan/atau promosi dapat meningkatkan motivasi pekerja untuk berkarya dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Selain itu dengan berpindahnya pekerja ke lini bisnis yang berbeda, dapat semakin memperkaya penguasaan yang bersangkutan dalam memahami end to end proses bisnis PT Pertamina Persero, sehingga hal tersebut akan memberikan dampak positif dan mendorong meningkatnya kinerja dan daya saing Perusahaan.
Keempat, Pertamina Internal Audit dalam menghadapi tantangan dan tanggung jawab pekerjaan yang semakin besar, perlu melakukan perubahan (shifting) proporsi aktifitas dari assurance and consulting provider, menjadi Pertamina Internal Audit (PIA) sebagai Problem Solver, Insight Generator, dan Trusted Advisor. •PIA